Archive for September 2018
LAMBANG PANCASILA DAN ARTINYA
Arti lambang pancasila dari sila 1 sampai ke sila 5
Simbol Pancasila Sila pertama :
Simbol bintang dengan lima sudut melambangkan prinsip pertama Pancasila, yaitu Ketuhanan yang Maha Esa. Bintang itu melambangkan cahaya, seperti cahaya Tuhan untuk setiap manusia. Simbol bintang juga didefinisikan sebagai cahaya yang menerangi lima dasar negara (Konstitusi, Pembacaan 45, 4), lima fitur negara (pembukaan konstitusi, Pasal 45 (2) dan lima tujuan negara (pembukaan 46 Konstitusi). warna dan berarti bahwa anugerah Allah adalah sumber segalanya.
Simbol Pancasila Sila Kedua:
Rantai itu melambangkan prinsip kedua Pancasila, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai terdiri dari tautan yang berbentuk segi empat dan lingkaran terkait yang membentuk lingkaran. Rantai persegi panjang melambangkan manusia, sementara lingkaran melambangkan perempuan. Tautan yang saling terkait juga menunjukkan bahwa setiap orang, pria dan wanita saling membutuhkan dan perlu bersatu menjadi rantai yang kuat.
Simbol Pancasila Sila Ketiga:
Pohon beringin melambangkan prinsip ketiga, yaitu persatuan Indonesia. Pohon beringin merupakan pohon besar yang dapat digunakan banyak orang sebagai tempat berlindung. Ini mewakili Indonesia, yang merupakan suaka dari seluruh Indonesia. Pohon beringin juga memiliki batang dan akar yang menyebar ke segala arah. Ini mewakili keragaman kelompok etnis yang bersatu di Indonesia.
Simbol Pancasila Sila keempat:
Kepala banteng melambangkan empat prinsip Pancasila, yaitu, orang-orang yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam audiensi seorang wakil. Kepala banteng melambangkan hewan sosial yang ingin mereka kumpulkan, serta diskusi di mana orang harus berkumpul untuk mendiskusikan sesuatu.
Simbol Pancasila Kelima :
Padi dan kapas adalah prinsip kelima Pancasila, yaitu Hak Sosial untuk semua orang Indonesia. Padi dan kapas bisa menjadi prinsip kelima karena Padi dan kapas adalah kebutuhan dasar semua orang, yaitu makanan dan pakaian, yang merupakan syarat terpenting untuk mencapai kemakmuran. Ini sejalan dengan tujuan utama dari sila kelima.
Ini adalah penjelasan Pancasila dan maknanya. SEMOGA BERMANFAAT ...
PANCASILA, Arti lambang pancasila dari sila 1 sampai ke sila 5 dan makna yang terkandung di dalamnya
Makna semboyan bhinneka tunggal ika
Indonesia memiliki beragam suku,budaya, dan adat istiadat , dan juga Agama . Keragaman ini merupakan perbedaan yang menjadikan negara indonesia kaya. Meskipun memiliki perbedaan budaya, suku, atau agama, masyarakat Indonesia tetap bersatu. Hal itu tercermin dalam semboyan ”Bhinneka Tunggal Ika" yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini tertulis pada lambang Garuda Pancasila. Keragaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sebaiknya disikapi dengan bijak. Kita harus saling menghormati dan menghargai dalam keragaman. Upaya saling menghormati dan menghargai dapat terwujud dengan kerja sama. Kita dapat mewujudkan upaya saling menghormati dengan melaksanakan kerja sama dalam mengerjakan tugas. Kerja sama ini yang akan menjadi pemersatu dari perbedaan yang ada. Contoh kerja sama yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut.
1. Menolong tetangga yang mengalami kesulitan walau berbeda suku dengan kita.
2. Melaksanakan kerja bakti di lingkungan sekitar.
Pancasila dan bhinneka tunggal ika
Posted by : Unknown
Pengertian Bahasa Hakikat dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kalian pasti bertanya apa itu bahasa?
Pengertian bahasa menurut para ahli dan umum?
Definisi bahasa?
Apa hakekat bahasa?
Fungsi bahasa itu apa?
Sejarah Bahasa Indonesia?
Oke, rangking satu kali ini akan mengulas pertanyaan-pertanyaan diatas. silahkan di baca karna saya sudah mengumpulkan informasi dari berbagai sumber, nah inidia penjelasannya .
Pengertian Bahasa – Manusia adalah makhluk sosial yang
saling membutuhkan satu sama lain. Proses ini memerlukan sebuah interaksi agar
terjadi kesepahaman. Alat yang digunakan untuk berkomunikasi inilah yang
dinamakan dengan bahasa. Indonesia kaya akan ragam budaya yang masing-masing
memiliki ciri khas. Inilah fungsi bahasa indonesia untuk mempersatukan
perbedaan yang menjadi kekayaan tak ternilai bagi bangsa ini.
Pengertian Bahasa Menurut Para Ahli
Pengertian bahasa secara umum adalah sebagai alat komunikasi
yang berupa bunyi dan ujaran. Alat ini memiliki kedudukan yang sangat penting.
Tanpanya, informasi tidak akan tersampaikan dengan mudah. Bisa dibayangkan jika
pada zaman dahulu manusia hanya menggunakan gerakan untuk interaksi. Akan
banyak keterbatasan yang terjadi. Ketidakbakuan akan menimbulkan makna yang
berbeda dari sumbernya.
pengertian bahasa
Beberapa pengertian bahasa menurut para ahli salah satunya
yang dinyatakan oleh Santoso. Ia berpendapat bahwa ujaran inilah yang
membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Sementara Wibowo mengartikannya
lebih khusus dimana bahasa adalah suatu sistem yang berupa simbol bunyi hasil
dari indera ucap dan memiliki makna. Alat ini digunakan untuk berinteraksi
antar manusia untuk menghasilkan gagasan dan pikiran.
Hakikat dan Fungsi Bahasa
Hakikat bahasa merupakan sebuah sistem berbentuk lambang
bunyi yang bermakna arbiter dan bersifat unik serta konvensional. Tidak hanya
itu sarana ini juga bersifat dinamis menyesuaikan perkembangan zaman dan
universal. Jadi siapa saja bisa mengetahui dan menggunakannya. Pastinya antara
satu yang lain memiliki variasi dan ciri khas. Namun, itu tidak menjadi soal
karena terdapat identitas nasional yang bisa mempersatukan semua perbedaan yang
ada.
Jika ditilik lebih khusus, maka pengertian bahasa indonesia
lebih sebagai alat pemersatu bangsa. Ujaran yang dihasilkan merupakan hasil
serapan dari dialek daerah maupun internasional. Jadi suku dari daerah lain
bisa dengan mudah berinteraksi di tempat yang berbeda dengan menggunakan ujaran
ini. Ada yang bersifat baku dan non baku. Adapun fungsi dari bahasa adalah :
1. Bahasa resmi negara Indonesia
Sudah diketahui sejak awal bahwa fungsi dari sarana ini
adalah sebagai identitas bangsa yang tidak hanya diakui dan dihormati oleh
masyarakatnya, melainkan juga dunia internasional. Wajib hukumnya bagi WNI
untuk menguasai dan mempelajarinya.
2. Sarana pengembangan budaya
Pengertian bahasa secara umum memang sebagai sarana
berinteraksi. Namun fungsinya memiliki cakupan yang sangat luas. Salah satunya
untuk memperkenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa ini ke dunia luar.
Banyak yang merasa iri karena Indonesia memiliki banyak keragaman yang
menjadikan negara ini kaya.
3. Kepentingan pembangunan nasional
Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah mencetak SDM
yang bermutu. Hal ini bisa terwujud jika manusianya memiliki kebanggaan sebagai
WNI yang mengetahui identitas negaranya. Inilah yang menjadi modal utama
pembangunan bangsa ini.
Ini dijadikan acuan kata baku yang akan
memudahkan dalam penyusunan kerangka pikir yang sesuai dengan sistem. Dalam
keseharian, kata tidak baku memang sering digunakan. Namun, untuk keperluan resmi
perlu digunakan kalimat baku agar memiliki makna yang sama dan mudah dimengerti
oleh semua pihak.
Setelah mengetahui tentang hakikat, fungsi, dan pengertian
bahasa. Akan banyak manfaat yang diperoleh. Salah satunya kemudahan dalam
mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang ada serta berinteraksi untuk
menciptakan hubungan yang harmonis.
DEFINISI BAHASA INDONESIA SEBAGAI PEMERSATU BANGSA INDONESIA DAN ASAL-USUL BAHASA INDONESIA (BAHASA MELAYU) .
Bahasa Indonesia adalah bentuk standar bahasa Melayu, yang
digunakan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa kesatuan
masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia diformalkan setelah proklamasi
kemerdekaan Indonesia, sehari setelahnya, dengan berlakunya Konstitusi. Bahasa
Indonesia adalah bahasa kerja di Timor Leste.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah
satu dari banyak bahasa Melayu. Dasarnya adalah bahasa Melayu Riau (sekarang
Kepulauan Riau) dari abad ke-19. Dalam perkembangannya, ia mengalami perubahan
melalui penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial
dan berbagai proses standardisasi sejak awal abad ke-20. Penamaan "bahasa
Indonesia" dimulai dengan pengumuman janji pemuda pada 28 Oktober 1928,
untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" jika nama bahasa Melayu
masih digunakan. Sejauh ini, bahasa Indonesia adalah bahasa hidup yang terus
menciptakan kata-kata baru melalui penciptaan dan penggabungan bahasa lokal dan
bahasa asing.
Meskipun bahasa Indonesia dipahami dan dituturkan oleh lebih
dari 90% orang Indonesia, bahasa Indonesia bukanlah bahasa asli bagi kebanyakan
penutur. Sebagian besar orang Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa
di Indonesia sebagai bahasa ibu mereka. Penutur bahasa Indonesia sering
menggunakan versi sehari-hari (sehari-hari) dan / atau mencampur dialek Melayu
lainnya atau bahasa asli mereka. Namun demikian, bahasa Indonesia banyak
digunakan di universitas, media massa, sastra, perangkat lunak, korespondensi
resmi dan berbagai forum publik lainnya. Dapat dikatakan bahwa bahasa Indonesia
digunakan oleh semua orang Indonesia.
Fonologi
dan tata bahasa Indonesia dianggap relatif sederhana. Menurut beberapa orang,
dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam
beberapa minggu.PENGERTIAN BAHASA DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA MENURUT PARA AHLI DAN UMUM
Posted by : Unknown
Sekilas Tentang Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar
(1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
(2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
(3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.
Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Kou-luen (I-Tsing), K’ouen-louen, Kw’enlun (Alisjahbana) Kun’lun, K’un-lun (Prentice), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar
(1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
(2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
(3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.
Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Kou-luen (I-Tsing), K’ouen-louen, Kw’enlun (Alisjahbana) Kun’lun, K’un-lun (Prentice), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sejarah Bahasa Indonesia
Posted by : Unknown
Pengertian Kurikulum, Fungsi dan Komponennya.
Pengertian Kurikulum, Fungsi, Tujuan dan Komponennya
Banyak
para ahli yang mendefinisikan pengertian kurikulum. Ada juga fungsi dan
komponennya yang mungkin teman-teman belum mengetahuinya. Dalam pengertian
kurikulum. Secara umum, Pengertian kurikulum adalah seperangkat atau sistem
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani
dalam aktivitas belajar mengajar. Secara etimologis, kurikulum berasal dari
istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran.
Curriculum berasal dari bahasa latin yaitu currere, kata currere memiliki
banyak arti yaitu berlari cepat, maju dengan cepat, menjalani dan berusaha
untuk.
Dalam bahasa arab, kurikulum disebut dengan manhaj yang
berarti jalan yang dilalui manusia pada berbagai bidang kehidupan, dalam
pengertian kurikulum pendidikan bahasa arab yang dikenal dengan istilah manhaj
al-dirasah yang jika dilihat artinya pada kamus tarbiyah adalah seperangkat
perencanaan dan media yang dijadikan sebagai acuan lembaga pendidikan untuk
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan. Dalam pengertian kurikulum, para ahli
mengemukakan pendapatnya dalam memberikan gambaran berupa definisi-definisi
pengertian kurikulum seperti yang dapat dilihat dibawah ini.
1. Pengertian
Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli - Pengertian kurikulum menurut definisi
Kerr, J.F (1968) adalah semua pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan
secara individu ataupun berkelompok, baik disekolah maupun diluar sekolah.
2. Pengertian
kurikulum menurut definisi Inlow (1966), mengemukakan pendapatnya bahwa
pengertian kurikulum adalah usaha menyeluruh yang dirancang khusus oleh pihak
sekolah guna membimbing murid untuk memperoleh hasil dari pembelajaran yang
sudah ditentukan.
3. Menurut
definisi Neagley dan Evans (1967), pengertian kurikulum adalah semua pengalaman
yang telah dirancang oleh pihak sekolah.
4. Menurut
pendapat Beauchamp (1968), pengertian kurikulum adalah dokumen tertulis yang
kandungannya berisi mata pelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik dengan
melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin ilmu, rumusan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Pengertian
kurikulum menurut definisi Good V.Carter (1973), mengemukakan pendapatnya bahwa
pengertian kurikulum adalah kumpulan kursus ataupun urutan pembelajaran yang
sistematik. Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
6. Pengertian kurikulum menurut definisi Murray Print yang mengemukakan
pendapatnya bahwa pengertian kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang
terencana, yang diberikan secara langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga
pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati oleh semua siswa pada saat
kurikulum diterapkan.
Dari Pengertian Kurikulum secara umum dan pengertian
kurikulum menurut definisi para ahli dapat disimpulkan bahwa dari penjelasan
diatas tentang pengertian kurikulum sangatlah fundamental yang menggambarkan
fungsi kurikulum yang sesungguhnya dalam sebuah proses pendidikan. Dalam
perkembangannya, sejarah indonesia mengenai kurikulum telah berganti-ganti
antara lain sebagai berikut.
Tahun 1947- Leer
Plan (Rencana Pelajaran)
Tahun 1952 -
Rencana Pelajaran Terurai
Tahun 1964 -
Renthjana Pendidikan
Tahun 1968 -
Kurikulum 1968
Tahun 1975 -
Kurikulum 1975
Tahun 1984 -
Kurikulum 1984
Tahun 1994 - dan
Kurikulum 1999 - Kurikulum 1994 dan Sublemen Kurikulum 1999
Tahun 2004-
Kurikulum Berbasis Kompetensi
Tahun 2006-
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Tahun 2013-
Kurikulum 2013.
Fungsi Kurikulum - Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan
memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam
kegunannya. Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut.
Fungsi Penyesuaian
(the adjustive or adaptive function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain
adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi
dilingkungannya karna lingkungan bersifat dinamis artinya dapat berubah-ubah.
Fungsi Integrasi
(the integrating function) : Kurikulum berfungsi sebagai penyesuain mengandung
makna bahwa kurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utut yang dapat dibutuhkan dan berintegrasi di masyarakat.
Fungsi
Diferensiasi (the diferentiating function) : Kurikulum berfungsi sebagai
diferensiansi adalah sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai
perbedaan disetiap siswa yang harus dihargai dan dilayani.
Fungsi Persiapan
(the propaeduetic function) : Kurikulum berfungsi sebagai persiapan yang
mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan
siswa kejenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam
masyarakat, jika tidak melanjukan pendidikan.
Fungsi Pemilihan
(the selective function) : Kurikulum berfungsi sebagai pemilihan adalah
memberikan kesempatan bagi siswa untuk menentukan pilihan program belajar yang
sesuai dengan minat dan bakatnya.
Fungsi Diagnostik
(the diagnostic function) : Kurikulum sebagai diagnostik mengandung makna bahwa
kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi
siswa serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui
kelemahannya, maka diharapkan siswa dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki
kelemahannya.
4 Unsur komponen kurikulum adalah :
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan karna berhasil atau tidaknya sistem pembelajaran diukur
dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai. Tujuan pendidikan menurut
permendiknas No. 22 Tahun 2007 pada tingkat satuan pendidikan dasar dan
menengah adalah sebagai berikut:
Tujuan pendidikan
dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
Tujuan pendidikan
menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia
dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya
Tujuan pendidikan
menengah kejurusan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia dan keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya sesuai kejurusan
Tujuan pendidikan
institusional adalah tujuan pendidikan yang dikembangkan di kurikuler dalam
setiap mata pelajaran disekolah.
b. Komponen Isi (Bahan pengajaran)
Kurikulum dalam komponen isi adalah suatu yang diberikan
kepada anak didik untuk bahan belajar mengajar guna mencapai tujuan. Kurikulum
memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada kurikulum. Kriteria kurikulum
adalah sebagai berikut..
Sesuai, tepat dan
bermakna bagi perkembangan siswa
Mencerminkan
kenyataan sosial
Mengandung
pengetahuan ilmiah yang tahan uji
Menunjang
tercapainya tujuan pendidikan
c. Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada
pendekatan dan metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi
dalam pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam pembelajaran,
mengadakan penilaian, pelaksanaan bimbingan dan mengatur kegiatan baik umum
maupun yang sifatnya khusus. Strategi Pelaksanaan adalah pengajaran, penilaian,
bimbingan, dan penyeluhan kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan, ini diperlukan
pelaksanaan yang baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang
merupakan tolak ukur dari program pembelajaran (kurikulum).
d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum adalah memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar peserta
didik yang memiliki peranan penting dalam memberikan keputusan dari hasil
evaluasi guna dalam pengembangan model kurikulum sehingga mampu mengetahui tingkat
keberhasilan suatu siswa dalam mencapai tujuannya.
Demikianlah informasi seputar Pengertian Kurikulum, Fungsi
dan Komponennya. Semoga teman-teman semua menerima dan dapat bermanfaat .
Silahkan request jika anda ingin blog ini membahas hal-hal
lain .
Terima kasih sudah berkunjung .