Posted by : Unknown

A. Sistem Gerak Pada Hewan

Sistem gerak pada hewan terbagi menjadi dua, yaitu sistem gerak pada invertebrata dan vertebrata. Umumnya gerak pada hewan lebih jelas terlihat dibandingkan gerak tumbuhan. Gerak pada hewan ditunjang oleh adanya otot dan rangka. Rangka pada hewan berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Rangka hewan dapat dikelompokan menjadi rangka luar dan rangka dalam.


 

Endoskeleton (Rangka dalam)

Eksoskeleton (Rangka luar)

Rangka tereletak di dalam tubuh

Sebagai pelindung alat-alat vital

Berfungsi sebagai alat gerak pasif

Sebagai tempat untuk memproduksi sel-sel darah

Pada umumnya terdapat pada golongan Vertebrata, Misalnya : Mamalia, Aves, Amphibi, dan Reptil.

Rangka terletak di luar tubuh

Sebagai pelindung seluruh tubuh

Tidak berfungsi sebagai alat gerak.

Tidak dapat memproduksi selsel darah

Pada umumnya terdapat pada golongan Avertebrata, Misalnya : Insecta dan Mollusca.

B.Sistem Gerak Pada Invertebrata

 Hewan Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) ini merupakan kelompok hewan yang paling  banyak di muka bumi, hampir 2 juta jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Sistem Gerak Pada Invertebrata Hewan invertebrata memiliki sistem rangka hidrostatik yang memungkinkan gerakan peristalsis.
Gerakan ini merupakan pergerakan hasil kontraksi otot yang ritmik dari kepala sampai ekor. Gerakan ini diakibatkan adanya otot silkuler dan otot longitudinal. Invertebrata juga memiliki sistem rangka untuk melindungi tubuh mereka yaitu eksoskeleton yangterdiri dari shell (cangkang) dan body case (kepingan yang disatukan sendi yang fleksibel).

 Eksoskeleton terdiri dari shell (cangkang)merupakan eksoskeleton yang tidak menutupi seluruh tubuh hewan. Shell paling banyak ditemukan pada hewan-hewan Bivalvia dan Gastropoda (moluska) salah satu contohnya adalah bekicot. Sebaliknya, body case (kepingan yang disatukan sendi yang fleksibel) lebih kompleks daripada shell.Body case merupakan eksoskeleton yang menutup seluruh permukaan tubuh hewan. Body case tidak dapat tumbuh sehingga secara  periodik body case harus ditinggalkan dan diganti dengan yang baru. Contohnya pada Arthropoda yang mencakup kelompok serangga, udang, laba-laba, dan kalajengking.

C.Sistem Gerak Pada Vertebrata

 Hewan vertebratra membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh. Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam) yang dapat tumbuh seiring dengan  pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton terususun dari tulang, dan otot berkerja sama dengan

tulang untuk membentuk sistem gerak. Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas. Bentuk khas inilah yang member bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan. Sistem gerak hewan vertebrata sama seperti pada manusia. Otot sebagai alat gerak aktif dan tulang sebagai gerak pasif. Hewan yang hidup di darat memiliki struktur tulang dan otot yang tidak jauh berbeda dengan manusia. Namun, hewan yang hidup di udara dan di air memiliki struktur yang khas. Selain itu, hewan-hewan tersebut juga memiliki struktur tambahan pada tubuhnya untuk mendukung pergerakan. Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:

Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.

Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.

Tubuh berbentuk simetris bilateral.

mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya  pada katak. Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:

Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.

Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal) .

Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum .

Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang .
Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam) .

Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma .

1.Sistem Gerak Hewan yang Hidup di Udara

Burung merupakan contoh hewan yang beradaptasi dengan baik untuk bergerak di udara.
Burung memiliki :

  • Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh burung di udara
  • Rangka yang ringan dan ramping atau pipih
  • Sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan sayap. Bulu burung, selain berfungsi untuk terbang juga berfungsi untuk menahan panas sehingga menjaga tubuh burung tetap hangat. Sedangkan tulang burung memiliki struktur yang teradaptasi untuk terbang
  • Burung memiliki paruh yang lebih ringan daripada rahang pada hewan mamalia
  • Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna sebagai tempat peletakan otot terbang yang luas .

Tulang-tulang burung berongga dan ringan. Tulang-tulang tersebut sangat kuat karena memiliki struktur bersilang

Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulang-tulang pada tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama ketika burung terbang

Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang. Teknik Terbang pada burung : Burung terbang dengan mengepakkan sayap,yaitu menggerakkan sayap ke atas dan ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkat sayap memerlukan kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat sayap,memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat sayap,burung menempatkan posisi sayapnya ke semula,untuk memulai gerakan mendorong dan mengangkat kembali.

2.Sistem Gerak Hewan yang Hidup di Air

Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih besar dibandingkan dengan udara. Hewan air mampu bertahan karena adanya gaya angkat. Tubuh hewan air tidak lebih rapat dari lingkungan perairannya, dan harus mampu untuk mempertahankan posisinya di air. Meskipun membutuhkan sedikit energi lebih untuk mempertahankan posisi vertikal, namun bergerak pada  posisi horisontal akan jauh lebih sulit. Beberapa hewan yang hidup di air memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.. contoh hewan yang hidup di dalam air adalah ikan. Untuk  bergerak di dalam air, ikan memiliki :
  • Bentuk tubuh yang Aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan ketika bergerak di dalam air
  • Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan di dalam air
  • Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan
  • Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal.
  • Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor ikan melawan air.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © RANGKING SATU - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -